Sunday, January 1, 2012

Pelajaran Indah di Hari Pertama 2012

Happy New Year 2012 Mommies!! Wow, gak terasa waktu berjalan begitu cepat, sangat cepat, tahu-tahu udah pergantian tahun lagi. Apa acara semalam moms? Kalau kebanyakan keluarga pergi berlibur, dinner atau bebakaran di rumah, semalam Mommy Ocha dan keluarga dirumah aja, nonton TV terus bobok gasik hehehe. Senang lihat pergantian tahun Masehi yang begitu meriah, andai begitu juga ketika pergantian tahun Hijriyah, tahun baru Islam, because most of us are moeslem aren’t we?. Tapi gak apa, bagi saya siy sah-sah aja orang mau having fun.

Melewati malam pergantian tahun baru yang biasa aja, berbeda dengan hari berikutnya. Di hari pertama di tahun yang baru saya mendapat pelajaran kehidupan yang luar biasa bermakna bagi saya. Berawal ketika pagi hari kami hendak keluar, bosan juga di rumah tapi diluar pasti ramai banget. Akhirnya Papa ngajak ke rumah Pak Yasin, pegawai kami yang mengurus sawah. Oke lah, lumayan sambil ngenalin sawah dan sapi ke Aldi pikir saya. Jadilah kita sekeluarga berangkat ke Desa Pekik Nyaring di perbatasan kota gak jauh dari rumah. Sebenarnya ini kedua kali saya kesana, tapi entah kenapa kali ini saya benar-benar tersentuh dengan kehidupan yang dijalani Pak Yasin.


Sesampainya kami di rumah beliau, kami langsung disambut oleh Pak Yasin beserta keluarganya. Orang-orang desa emang masih punya keramahan yang tulus, beserta Pak Yasin ada ibunya, anaknya, ipar dan keponakannya. Kebetulan mereka juga keturunan Jawa, sehingga ngobrol pun dengan kromo inggil, kalau udah gini gak berasa ada di tanah Sumatera hehehe. Setelah sambutan yang hangat, mereka mempersilahkan kami masuk ke dalam rumah. Rumah? Ya, bagi mereka bangunan dari kayu diatas sepetak tanah itu rumah mereka. Ya Allah, masih besar kamar kami.


Sebelum masuk ke dalam rumah, didepan pintu kami disambut anak Pak Yasin yang bungsu, umurnya sekitar 12 tahun, dan dia memiliki kebutuhan khusus, Cerebral Palsy. Dengan tersenyum ramah adek kecil tersebut minta salaman dengan kami sekeluarga dan bertambah sumringah ketika Mama memberinya buah tangan. Tuhan, ini pasti cobaan terberat Pak Yasin sekeluarga. Memiliki anak special perlu hati dan cinta yang besar, dan itu terpancar dari keluarga Pak Yasin. Mereka tidak malu, tidak menutupi apalagi menyembunyikan anaknya ketika tamu datang, mereka malah bangga memperkenalkan anaknya. Anak yang kelak akan membawanya ke surga :)

Setelah masuk ke dalam rumah (sangat) sederhana itu, kami dipersilahkan duduk. Duduk cukup diatas tikar usang di ruang tamu yang sangat kecil, ada kursi buatan sendiri dari bambu yang sudah diduduki oleh si mbah (Bapaknya Pak Yasin). Setelah ngobrol, ternyata si mbah baru saja menjalani operasi prostat. Dana dari mana pikir saya untuk mengobati si mbah ini, sedangkan untuk kebutuhan primer aja mereka kesusahan. Ya, mungkin mereka menggunakan jamkesmas seperti keluarga kurang mampu pada umumnya. Pantas saja kemarin Pak Yasin buru-buru pergi setelah menyelesaikan kerjaan dari Papa. Ternyata bapaknya sedang di operasi di rumah sakit. Hebat ya, beliau tetap mengutamakan amanah yang diberi baru kemudian mengurus urusan pribadinya. How about us?

Belum sampai 15 menit bertamu, saya udah tahu betapa complicated kehidupan Pak Yasin sekeluarga. Padahal ini baru superfisial aja, belum semua yang saya ketahui. Didalam hati terbesit rasa syukur luar biasa kepada Allah. Ya Allah, saya dikasih cobaan kecil aja sudah mewek-mewek. Dimana rasa bersyukur itu? Kadang kita perlu melihat ke bawah untuk membangkitkan rasa syukur kepada Allah. Karena dari Pak Yasin lah saya berefleksi, memiliki rumah yang nyaman, anak dan orangtua yang sehat dan sempurna. Serta kenikmatan-kenikmatan lainnya yang tak terhitung. Harusnya saya tak henti bersyukur bukan mengeluh karena masalah kecil atau hal sepele. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kau dustakan” (QS Ar Rahman :13). Hidup nyaman juga rasanya masih aja kurang, contohnya kemarin; AC kamar rusak udah kesal aja kepanasan, eh giliran diperbaiki dan dingin, terlalu dingin, protes lagi. Astaghfirullah. Sedangkan Pak Yasin hidup dirumah yang sederhana diisi entah berapa orang happy-happy aja tuh.
 
So, apa resolusi 2012 kalian moms? Kalau pada detik ini, saya ingin menjadi manusia yang pandai bersyukur. Bersyukur atas segala yang Allah berikan, baik itu yang kita kehendaki maupun yang tidak, karena pada suatu saat kita akan tahu itu yang terbaik untuk kita. Ya, New Year, New Hope, New Resolutions. Banyak resolusi dan rencana di tahun ini, untuk keluarga, karir dan pendidikan kami. Semoga terealisasi, semoga dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah, aamiin 3x YRA. 

Untuk Pak Yasin, terima kasih untuk pelajaran indah hari ini. Semoga Allah menambah rejeki bapak, menambah kebahagiaan di keluarga bapak dan menguatkan bapak menghadapi hidup, aamiin. Di akhir pertemuan kami, Papa tak lupa memberikan ‘sekedarnya’, saya banyak belajar dari Ayah saya tentang arti sedekah dan kedermawaan. Serta tak lupa si kecil Aldi bermain dulu dengan sapi-sapi di kandang Pak Yasin sebelum pulang, sepertinya semua happy pulang dari rumah beliau. Sampai mobil, Papa bilang ke Mama : “Bagaimanapun caranya kita harus menyejahterakan Pak Yasin, itu tugas kita”. Dan hati kecil saya pun mengamini dan berkata; kelak, suatu saat nanti saya pun ingin menjadi ‘malaikat’ bagi Pak Yasin-Pak Yasin diluar sana. Insya Allah. Aamiin :)


No comments:

Post a Comment