Thursday, February 9, 2012

Pijat Payudara Sebelum dan Setelah Melahirkan

Memasuki usia kehamilan saya yang ke 30 minggu, saya mulai persiapan untuk breast massage atau pijat payudara yang perlu dilakukan menjelang kelahiran si kecil. Jadilah saya browsing artikel-artikel dan jurnal tentang breast massage di internet dan mengingat caranya ketika hamil Aldi dulu. Ya, pijat payudara ini penting dilakukan sebelum (dan setelah) melahirkan. Untuk apa? Memperlancar produksi ASI tentunya.

Pengalaman saya pas hamil dan menyusui Aldi, pijat payudara ini sangat berguna. Alhamdulillah, karena sering dipijat dan dibersihkan, saya bisa langsung memberikan ASI dalam 1 jam kelahiran Aldi. Dan sekarang menjelang usia kehamilan 32 minggu saya udah bersiap melakukan rutinitas itu lagi. Saya menyadari bahwa perawatan payudara sangat mendukung pemberian ASI kepada bayi kita.
Kapan waktu yang pas untuk melakukan pijat payudara ini? Sebenarnya kapan saja boleh, tapi umumnya dilakukan sebelum atau saat mandi. Karena menggunakan pelicin (minyak kelapa/minyak zaitun/baby oil) untuk melakukan pijat payudara sebaiknya dilakukan sebelum mandi sehingga kotoran bisa sekalian terangkat pada saat mandi. Pijat payudara dilakukan 2 kali sehari pada saat mandi pagi dan sore.

Apa sih keuntungan pijat payudara? Pijat payudara saat hamil, menguatkan dan melenturkan puting susu dan merangsang kelenjar-kelenjar air susu supaya kelak bisa memproduksi ASI yang banyak dan lancar. Pemijatan dimulai pada usia 32 minggu kehamilan. Sedangkan pijat payudara setelah persalinan, merangsang dan meningkatkatkan volume ASI, serta mencegah pembengkakan payudara. Pijat payudara bisa dimulai setelah hari kedua persalinan.

Cara Pijat Payudara Saat Hamil :

  • Cuci tangan hingga bersih
  • Kompres puting dgn kapas/kain/tissue bersih yg sudah dibasahi dengan minyak kelapa/zaitun selama 5-10 menit.
  • Bersihkan puting dan aerola dengan kapas/kain/tissue tersebut. Untuk daerah puting, bersihkan dengan teliti dan tekan-tekan hingga kotoran dan sel-sel mati ikut terangkat. Ini berguna untuk membuka pori-pori puting sehingga ASI kelak bisa mengalir lancar dan tidak mampet. Jika puting mampet, kondisi akan berbahaya karena bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar susu (mastitis).
  • Tarik puting, kemudian puntir ke arah dalam. Lakukan hingga 30 kali. Ini berguna untuk melembutkan puting sehingga saat bayi menyusu, lidah bayi yang lembut tidak akan teriritasi oleh puting ibu yang masih keras.
  • Kompres kedua payudara dengan waslap yang direndam dalam air hangat. Diamkan hingga waslap terasa dingin. Ulangi sebanyak 3 kali.

Cara Pijat Payudara Setelah Persalinan :

  • Cuci tangan hingga bersih
  • Lumuri tangan dan payudara dengan minyak kelapa/zaitun hingga rata.
  • Letakkan kedua telapak tangan di kedua belah payudara bagian dalam. Putar tangan ke arah luar hingga mengarah kembali ke bawah payudara. Kemudian sentakkan perlahan. Lakukan ini 30 kali.
  • Letakkan tangan kiri menyangga payudara kiri. Kemudian, jari telunjuk, tengah dan kelingking tangan kanan disatukan dan dipijatkan ke arah puting dengan gerakan spiral. Rasakan kelenjar air susu yang bergerindil di bawah jemari Anda. Gerakan ini dilakukan merata dari seluruh bagian payudara kiri menuju arah puting kiri. Lakukan gerakan serupa untuk payudara kanan. Gerakan ini dilakukan  di masing-masing payudara sebanyak 30 kali dengan tujuan untuk melancarkan dan melarutkan lemak-lemak dalam kelenjar air susu.
  • Lakukan gerakan yang mirip dengan gerakan nomor tiga, namun kali ini, gunakan telapak tangan. Ulangi sebanyak 30 kali.
  • Kompres kedua payudara dengan waslap yang direndam dalam air hangat dan dingin. Lakukan secara bergantian, 3 kali dengan air hangat, 2 kali dengan air dingin, selang-seling.
Breast Massage
Mendapatkan ASI yang lancar dan berlimpah untuk buah hati juga perlu usaha. Dengan pijat payudara ini, insya Allah membuka jalan untuk keberhasilan menyusui si kecil. Pijat payudara membuat ibu relaks, payudara sehat dan ASI lancar. Selamat mencoba ^_^

**Sumber dari mommiesdaily

No comments:

Post a Comment