Cukup lama ya gak posting tentang isu ASI, kali ini mommy Ocha mau cerita tentang MPASI atau Makanan Pendamping ASI. Beberapa saat yang lalu saya menemui kasus kesalahan pada pemberian MPASI. Akibatnya fatal. Tapi saya tidak akan menceritakan tentang kasus tersebut, rahasia medis tentunya. Yang ingin saya bagi dengan mommies adalah cara dan tahap pemberian MPASI. Terutama bagi mommies yang bersiap untuk memberikan MPASI bagi buah hatinya.
Masa-masa 6 bulan adalah masa yang paling ditunggu oleh para ibu menyusui (busui) karena memasuki usia 6 bulan, anak kita mulai makan, tentunya setelah celebration keberhasilan ASI eksklusif si kecil. Tapi ingat namanya saja MPASI, pendamping ASI, jadi kebutuhan ASI masih besar sekitar 70% dari kebutuhan kalori bayi usia 6-12 bulan. Kenapa ASI perlu pendamping? Karena setelah 6 bulan, ASI tidak lagi cukup memenuhi kebutuhan zat besi untuk bayi, jadi harus dicarikan sumber lain, ditambah pencernaan bayi sudah semakin sempurna sehingga sudah dapat menerima sumber makanan lain selain ASI.
Banyak ibu yang kemudian kebingungan makanan pertama apa yang perlu diberikan. Sebaiknya untuk perkenalan pertama diberikan jenis makanan yang paling sedikit kemungkinannya menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Banyak pendapat, ada yang memulai dengan tepung beras, buah atau sayur yang dicampur dengan ASI. Semua sah saja, asal pemberian bertahap dimulai dari 1x/hari dengan tekstur (tingkat keenceran) hampir menyerupai ASI, (kan baru perkenalan moms), lalu ditunggu 3 hari untuk melihat reaksi alergi. Bila semua oke, bisa dilanjutkan dengan memperkenalkan jenis makanan lain dengan sedikit-sedikit menaikkan tingkat kekentalan bubur ASI serta jumlah pemberiannya.
Banyak variasi buah dan sayur yang digunakan untuk MPASI awal diantaranya alpukat, pisang, pepaya, apel, pear, brokoli, wortel, kentang, lobak, labu kuning, ubi merah dan sebagainya. Sedangkan untuk tepung beras diantaranya tepung beras merah atau tepung beras coklat. Cara penyajiannya pun mudah, masak tepung beras, dinginkan, lalu dicampur dengan ASI. Sayuran dan buah2an sebaiknya dikukus dan jangan direbus supaya vitaminnya tidak hilang. Dan penyajiannya pun sama boleh pure atau dicampur dengan ASI.
Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian dengan makanannya, terutama di awal-awal ia belajar makan. Ini dikarenakan ia mungkin saja tersedak setiap saat. Makanan padat pertama yang diberikan kepada anak haruslah mudah dicerna. Dan bukanlah makanan yang mempunyai resiko alergi yang tinggi. Jangan tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan bayi. Biarkan rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan tersebut. Garam dapat mengancam ginjal bayi. Sementara gula dapat membuat bayi anda kelak menyukai makanan manis, sehingga dapat merusak giginya. Pemberian gula dan garam ini ditunda hingga usia 1 tahun.
Setelah bayi berusia 7 bulan, tahap MPASI pun mulai maju. Dari bubur susu lanjut menjadi bubur tim saring. Bubur tim saring memiliki kombinasi ragam bahan makanan yang lebih lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Karena sudah mulai mengenalkan protein hewani, mommies perlu lebih hati-hati dengan reaksi alergi, bila orangtua memiliki riwayat alergi tunda makanan yang beresiko menimbulkan alergi seperti makanan laut (ikan, udang, kerang). Bisa dimulai dengan pemberian ati ayam, daging giling, atau ayam kampung. Cara penyajian yaitu dengan mencampur semua bahan makanan kemudian di tim hingga matang lalu diblender atau disaring dengan menggunakan saringan kawat, untuk mengencerkan nasi tim saring. Sama halnya dengan bubur susu, mulailah dari encer hingga kental. Pemberian ASI tetap sesuai keinginan bayi.
Memasuki usia 9 bulan, bubur saringnya sudah mulai kasar (nasi tim), untuk melatih bayi mengunyah. Nasi tim ini teksturnya mirip dengan nasi biasa hanya lebih lembek. Prinsip dasar pembuatan nasi tim sama dengan bubur tim saring, hanya saja nasi tak perlu lagi disaring, jadi sayur dan lauknya dipotong kecil-kecil ya moms. Pemberiannya pun memperhatikan prinsip reaksi alergi. Bila ingin mencoba menu baru, perhatikan selama 3 hari apakah menimbulkan reaksi alergi atau tidak. Bila tidak, menu tersebut dapat dilanjutkan.
Pada usia 1 tahun, bayi sudah dapat makan makanan rumah. tentu dengan modifikasi tertentu misalnya nasi lembek, tidak pedas dan tidak berbumbu tajam. Biasanya, anak suka dengan lauk yang berkuah untuk membantu dia mengunyah. Proses belajar mengunyah ini yang perlu dilatih, agar dikemudian hari dia tidak malas mengunyah (diemut) serta variasi makanan perlu diperhatikan agar tak menjadi picky eater (pilih-pilih makanan).
Ada satu catatan saya mengenai MPASI ini yaitu berilah jenis makanan sesuai usianya. Jangan terburu-buru mom, misalnya waktunya bubur susu berilah bubur susu, jangan nasi tim dengan alasan bayi tak suka atau bayi gak kenyang. Ingatlah, pencernaan bayi pun perlu adaptasi dari hanya minum ASI yang notabene cairan perlu dinaikkan teksturnya perlahan. Bila dipaksa, tentu kerja pencernaan akan menjadi berat dan resikonya bisa fatal.
Dan yang terpenting, mommies perlu menanamkan bahwa makan adalah kegiatan yang menyenangkan. Buatlah suasana yang menyenangkan, jangan dipaksa, serta berikan masakan homemade buatan mommies. Dengan begitu anak akan tumbuh dengan sehat dan cerdas. Serta jangan lupa kegiatan menyusui tetap jalan untuk kebutuhan imunitas serta bonding dengan sang ibu. So, happy MPASI-ing moms ^_^
No comments:
Post a Comment