Akhir-akhir ini saya lagi hobi banget baca-baca blog milik orang lain. Banyak blog menarik yang membuat saya terkagum-kagum. Ternyata orang Indonesia berbakat sekali dalam menulis, berbeda dengan saya yang baru belajar dan masih sangat amatiran, blog milik teman-teman blogger luar biasa keren! Sampai saya menemukan blog Sang Cerpenis Bercerita disana saya kembali membaca posting-posting yang ada. Satu posting kategori joke yang seperti menampar saya, kejadiannya koq bisa sama persis dengan kehidupan saya. Ini saya share ke mommies-mommies ya (sebelumnya saya udah minta ijin penulis lho!)
Ani sedang membuat nasi goreng untuk Budi, suaminya. Budi mendadak muncul di dapur dan berkata :
"Nasinya jangan terlalu lembek. Kalo bikin nasgor, harus pake nasi yang rada keras. Jadi, enak rasanya."Ani diam saja. Tangannya sibuk mengiris cabe. Budi berkata lagi : "Jangan lupa pake telor. Telurnya dibuat mata sapi aja. Terus, minyak gorengnya jangan terlalu banyak. Ntar malah jadi berminyak nasinya. "
Ani masih diam. Dia memasukkan cabe dan bumbu lainnya ke dalam wajan yang sudah diisi minyak sayur secukupnya. Budi berkata lagi : "Itu numis bumbunya jangan kelamaan, ntar hangus. Eit....hati-hati...nuang nasinya...jangan sampai tumpah."
Ani tetap diam. Dia sibuk menuangkan nasi putih ke dalam wajan. Mengaduknya bersama bumbu yang sudah ditumisnya. Budi berkata lagi : "Pake kecap jangan lupa. Tapi jangan banyak-banyak. Nasgor yang baik itu nggak boleh terlalu pucat tapi juga jangan terlalu coklat warnanya. Kecuali nasgor ala Thailand. Aduh....itu udangnya jangan lupa dimasukin. Basonya juga tuh....ayo diaduk lagi..."
Ani yang dari tadi diam mulai melotot. "Kamu kenapa sih, mas? Bawel amat. Kamu pikir aku nggak bisa masak nasi goreng?"
Budi menjawab kalem : "Aku cuma ingin nunjukin gimana rasanya kalo aku lagi nyetir mobil, kamu ngoceh terus ngajarin aku. Mesti ngerem, mesti belok kiri,mesti nyalain lampu sen kalo mau belok, mesti injak kopling dll. Apa kamu pikir, aku nggak bisa nyetir?"
Hahaha.. Ini yang saya alami, bawel kalau suami saya lagi nyetir, tapi kata-kata yang sering terlontar adalah "awas!" mau ada halangan yang berarti atau cuma karena kepanikan saya saja, saya hobi banget dengan kata "awas!". Saya gak nyangka kalau ternyata bagi kaum laki-laki itu anoying, yaa pernah juga siy waktu kuliah saya keluar kota bareng teman-teman dan kebetulan saya duduk di kursi depan dan rajin mengeluarkan kata-kata itu, entah berapa kali saya sebut dari perjalanan Purwokerto-Bandung dan pantas saja saya diomeli sama teman laki-laki saya yang lagi nyetir, berisik katanya, gak suka! Padahal niat saya kan baik huhuhu..
Setelah membaca posting itu saya jadi berfikir alangkah sabarnya suami saya, tidak pernah protes ketika saya menyuruhnya berhati-hati ketika berkendaraan, atau mungkin dia melihat itu dari sisi yang berbeda ya, perhatian sang kekasih ciee.. Tapi kebiasaan sering ber-awas-awas ria sepertinya gak bisa saya hilangkan, udah tersetting rapi diotak dan spontan keluar kalau lagi naik mobil, so maafkan ya para supir :)
Eh tapi, ketika saya memasak suami saya juga suka berkomentar lho. Misalnya : "gak dikasih ini?" "ini udah matang kayaknya" "koq warnanya gitu" emang gak sebawel cerpen itu tapi dia juga suka berkomentar koq. Dan saya menganggapnya biasa aja, jawab aja apa yang dia tanya, saya justru senang kalau suami saya 'masuk' dapur menemani saya masak. Jadi intinya saling pengertian kali ya, semua hal dilihat dari sisi positif saja, ada perhatian pasangan kita disana. Hmm.. Saya jadi mikir gimana kalau dibalik ya Mama Nyetir vs Papa Masak? Pasti lebih seru ini hahahahaha :D
hehee ternyata ada pengalaman pribadi toh. boleh juga tuh mama nyetir papa masak. hihihi...
ReplyDeleteEh ada penulisnya, jadi malu hihihi.. Iya niy mba, joke-nya true storyku.. Anyway, blognya keren lho, suka! ^_^
ReplyDeleteTapi sedihnya kok suamiku jadi lebih ribett ngurusin tetek bengek dapur....padahal aq bukan tipe istri yang suka ribet dengan kegiatan dia...huhuhu
ReplyDelete